diabetes melitus

Sunday, 25 May 2014

// // Leave a Comment

Waspadai Diabetes Melitus Pada Lansia

Ketika seseorang menginjak usia lanjut atau 50 tahun keatas, maka secara tidak langsung tubuh akan terjadi perubahan. Terjadinya perubahan tersebut dikarenakan fungsional dari tubuh mengalami kemunduran. Salah satu kemunduran yang dimaksud ialah tubuh mengalami penurunan dalam memproduksi hormon, sehingga rentan terkena diabetes mellitus. Penurunan produksi hormone tersebut berkaitan dengan kinerja enzim yang ada di dalam tubuh juga mengalami kemunduran. Dan salah satu hormon tersebut adalah hormone insulin yang berfungsi untuk memproses glukosa yang masuk kedalam tubuh untuk dijadikan energi. Apabila produksi insulin berkurang, maka resiko terjangkit diabetes mellitus akan sangat tinggi.

Seseorang yang telah berusia lanjut memang merupakan pasien penyakit diabetes mellitus terbanyak. Hal ini berkaitan dengan produksi insulin yang berkurang. Dengan kata lain, glukosa tidak bisa diproses dengan baik, dengan seiring waktu tubuh akan kelebihan glukosa. Apabila tubuh telah mengandung glukosa dalam takaran jumlah yang sangat banyak dan jumlahnya tidak dapat ditolerir, maka resiko terjangkit penyakit diabetes mellitus pada usia lanjut akan sangat tinggi. Hal tersebut memang bukan merupakan hal yang baru lagi apabila terjangkit penyakit diabetes mellitus pada usia tua.
Gejala penyakit diabetes mellitus pada usia tua juga sangat berbeda dengan gejala umum yang ditemui pada pasien diabetes pada kurun usia muda. Gejala seperti poliuri, yang menyebabkan penderita diabetes mellitus sering buah air kecil dengan jumlah yang banyak, atau gejala polydipsia, yaitu seorang penderita diabetes mengalami kehausan yang sangat hebat, serta polifagi yang menyebabkan tubuh penderita diabetes mellitus cepat lelah walaupun beraktivitas normal. Semuanya tidak berlaku untuk seseorang yang terjangkit penyakit diabetes mellitus pada usia lanjut.
Gejala penyakit diabetes mellitus yang menimpa pada mereka yang berusia lanjut, lebih ke arah kompilasi penyakit dalam lainnya. Memang bukan menjadi rahasia lagi, apabila penyakit diabetes mellitus merupakan biang keladi dari semua jenis penyakit. Keluhan yang sering dirasakan ialah, pasien penderita diabetes mellitus pada usia lanjut sering merasa respon dari syaraf motorik terhadap rangsangan dari luar yang terkesan lambat. Hal ini disertai pandangan kabur, padahal tidak mengalami penyakit mata seperti katarak. Atau bisa jadi penderita diabetes mellitus atau cepat pusing ketika berdiri setelah duduk lama, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mengingat usai tua merupakan usia yang sangat rentan terhadap serangan penyakit, khususnya diabetes mellitus, maka sudah seharusnya untuk lebih menjaga pola hidup sehat. Menjalankan pola hidup sehat sebetulnya tidak sulit, asalkan ada keinginan. Contoh mudah dari pengaplikasian pola hidup sehat untuk usia lanjut ialah dengan mengontrol asupan gizi dari makanan, istirahat yang cukup, melakukan olah raga ringan namun rutin dilakukan. Dengan melakukan pola hidup sehat, maka resiko terjangkit terserang penyakit diabetes mellitus pada usia lanjut akan berkurang.

Description: Diabetes mellitus pada usia lanjut memang bukan hal yang baru lagi. Hal ini dikarenakan fungsi dari semua unsur pembentuk tubuh mengalami kemunduran fungsionalnya. 

0 comments:

Post a Comment